Kamis, 06 November 2008

Bahasa Inggris itu Mudah

Salah satu cara yang paling mudah dilakukan untuk benar-benar bisa bahasa inggris adalah dengan mengatakan “Bahasa Inggris itu Mudah!”. Mudah ya mengatakannya? Ya iya lah memang mudah, apa susahnya mengatakannya. Toh untuk mengatakan bahasa inggris itu mudah atau mengatakan bahasa inggris itu susah pastilah memerlukan waktu yang sama, dan mengatakan keduanya juga gratis, namun efeknya berbeda. Yang satu akan menyebabkan kita menjadi bersemangat dan tak kehabisan energi untuk terus belajar dan pada akhirnya benar-benar bisa bahasa inggris, sedangkan yang satunya akan membuat kita malas dan bisa jadi akhirnya kita tetap kesulitan bahasa inggris.

Kata-kata itu teramat sangat sering menjadi kenyataan loh, sampai banyak para motivator mengatakan “Anda adalah apa yang Anda katakan”. Termasuk juga dalam belajar bahasa inggris. Kelihatannya atau kedengarannya memang sepele. Saya sendiri telah membuktikannya, dari dulu saya sering banget mengatakan “Ealaa bahasa inggris itu sangat mudah!”. Eh benar, ternyata english is really very very easy. Now I can write as well as read english. I can also speak english. I can understand what people say in english. Saya yakin benar apa kata para motivator itu adalah betul, walaupun saya belum dapat menjelaskan mengapa mereka benar, saya hanya “ngilmu” saja, mengikuti apa kata meraka.

Biasanya, kalau Anda telah mulai mengatakan bahasa inggris itu mudah, maka Anda pun mulai bertanya, kok bisa ya? bagaimana caranya? apa yang harus dikerjakan agar bahasa inggris terasa mudah? Nah, jika Anda mulai bertanya begitu maka artinya Anda telah mendapatkan energi untuk melangkah lebih jauh, yaitu mencari caranya. Mungkin Anda akan membaca beberapa pengalaman orang belajar bahasa inggris di website ini sampai habis untuk menyerap dan mempraktekkan ilmunya. Sebaliknya jika Anda mencoba apriori dengan apa yang saya katakan maka Anda akan kehilangan semangat dan energi tadi. Anda akan mengatakan “ah tidak benar, bahasa inggris itu sulit sekali kok, buktinya sampai hari ini saya belum lancar bahasa inggris”. Mungkin karena dari dulu Anda mengatakannya sulit. Sehingga menjadi sulit betulan. hehe..

Coba deh, mulai sekarang katakan berulang-ulang “english is very easy” (bahasa inggris sangat mudah). Paling tidak satu kalimat ini akan Anda kuasai. Besok-besok katakan “I will learn english everyday”. Baca juga Belajar Bahasa Inggris Gratis Ala Tarzan. Tarzan saja bisa kok,masa kita tidak?

Info by: http://bahasainggris.net

Dedek Afriansyah

Publisher


Rahasia Rumus Cepat "Matematika"

Oleh: Al Jupri

Dulu, ketika saya masih baru menjadi mahasiswa baru tingkat pertama, saya berkenalan dengan salah seorang mahasiswa baru lainnya yang di kemudian hari menjadi teman baik saya. Ketika awal perkenalan, kami pun ngobrol kesana-kemari. Tanya sana-tanya sini. Jawab sana, jawab sini. Hingga ia pun akhirnya bercerita bahwaa nilai tes Matematika Dasar-nya, yaitu salah satu mata pelajaran yang diujikan di UMPTN*, adalah 100 alias benar semua.

Mendengar ceritanya tersebut, saya pun terkagum-kagum dibuatnya. Dalam pikiran saya, saya berkesimpulan “Wah ia pasti orang yang sangat pandai”. Rasa kagum saya mendorong rasa ingin tahu saya tentang pengetahuannya dalam matematika. Akhirnya, dalam masa awal perkenalan itu, saya ajak ia ngobrol tentang matematika yang sudah pernah kami pelajari ketika semasa SD sampai SMA dulu.

Dari obrolan tersebut, saya jadi tahu, ternyata ia benar-benar luas pengetahuan tentang matematika yang sudah dipelajarinya. Hingga akhirnya, mungkin untuk menunjukkan kepiawaiannya, ia mengajak saya adu cepat mengerjakan soal matematika.

Mendapat tantangan itu, sebenernya saya ngeper juga. Karena saya merasa tak sepandai dirinya. Namun, karena ini namanya juga bukan lomba dan bukan apa-apa, saya sih mau saja waktu itu. Soal-soal pun dipilih secara acak dari buku kumpulan soal-soal latihan tes UMPTN* dan EBTANAS** beberapa tahun sebelumnya yang masih rajin ia bawa ke mana-mana. Kemudian, adu cepat menyelesaikan soal matematika pun dimulai.

Bagaimana hasilnya? Siapa yang tercepat?

Ternyata benar, dalam beberapa menit saja, teman saya itu berhasil menyelesaikan semua soal yang sudah dipilih tadi (karena yang dipilih cuma 3 soal sih). Dan ia keluar sebagai yang tercepat, menjadi pemenang. Sedangkan saya, satu soal pun belum mampu saya selesaikan. Waktu itu, saya terlalu berkutat dengan soal nomor pertama yang lumayan sukar untuk ukuran saya waktu itu. Walau sudah dengan segenap kemampuan saya berusaha menyelesaikannya, tapi ternyata, sampai waktu habis belum ketemu juga. Saya pun mengakui kelebihan dan kehebatannya.

Dengan sedikit malu-malu, saya bertanya padanya tentang soal yang belum bisa saya selesaikan tersebut. Sambil saya tanyakan pula kenapa ia begitu cepat bisa menyelesaikan soal-soal tersebut. Soal yang waktu itu belum bisa saya selesaikan adalah seperti berikut ini.

Soal: Bila a + 1/a = 5, maka nilai dari a3 + 1/a3 =…

Dengan cepat teman saya itu pun menyelesaikan soal tersebut seperti berikut ini:

a3 + 1/a3 = (a + 1/a)3 – 3a.1/a(a + 1/a) = 53 – 3(5) = 125 – 15 = 110.

Melihat cara penyelesaiannya, saya hanya bisa melongo waktu itu. “Cuma satu baris? Padahal saya mencoba menyelesaikannya berbaris-baris, dan belum ketemu juga”, itu yang ada di pikiran saya. Kemudian, saya pun bertanya ke teman saya itu, kenapa cara pengerjaannya seperti itu?

Dengan senang hati, ia pun menjelaskan ke saya. Ia katakan bahwa, soal semacam tersebut dapat dengan mudah diselesaikan dengan rumus “cepat” berikut ini.

a3 + b3 = (a + b)3 – 3ab(a + b) ………………………………..(1)

Dengan mengganti b dengan 1/a, katanya, maka soal tadi dapat diselesaikan dengan cepat seperti yang sudah dikerjakannya tadi.

Saya yang tak terbiasa menggunakan rumus “cepat” ketika di SMA dulu, penasaran ingin tahu alasan kenapa rumus “cepat” tersebut bisa dipakai. Tapi sayang, teman saya itu tak memberi tahu saya. Malahan ia menambah lagi rumus cepat yang sudah ia ketahuinya, yaitu:

a3 b3 = (a – b)3 + 3ab(a – b)……………………………….(2)

Akhirnya, ngobrol-ngobrol pun beres. Ia bergegas pulang menuju kost-kost-annya. Saya pun begitu, pulang dengan rasa penasaran yang mengganjal.

Di kost-kost-an, dengan penuh rasa penasaran ingin tahu, saya pun mengutak-atik rumus “cepat” yang telah ia gunakan tersebut. Setelah beberapa waktu lamanya, akhirnya, terpecahkan juga rahasia rumus “cepat” yang dipakai teman saya tersebut. Saya berhasil menelusuri asal-muasal rumus “cepat” tersebut, berhasil menguak rahasianya. (Duh rasanya begitu senang sekali, tak bisa saya ekspresikan dengan kata-kata).

Hasil penelusuran saya tersebut, setelah saya rapikan, seperti berikut ini.

(a + b)3 = (a + b)2(a + b)

= (a2 + 2ab + b2)( a + b)

= a3 + a2b + 2a2b + 2ab2 + b2a + b3

= a3 + b3 + 3a2b + 3ab2

= a3 + b3 + 3ab (a + b)

Jadi, (a + b)3 = a3 + b3 + 3ab (a + b).

Sehingga, a3 + b3 = (a + b)3 – 3ab (a + b). Rumus “cepat” (1) dapat saya buktikan kebenarannya. Kemudian, dengan cara serupa, saya pun berhasil menelusuri asal-muasal rumus “cepat” (2).

Walaupun apa yang telah saya lakukan tersebut sederhana, tapi bagi ukuran saya waktu itu adalah sesuatu yang menggembirakan hati, menyenangkan pikiran, dan memuaskan dahaga keingin-tahuan saya.

Sejak saat itu, bila ada rumus-rumus “cepat” yang saya temui di buku-buku bimbingan tes, saya pun terpacu untuk menelusuri asal-muasalnya. Dengan cara seperti itu, saya seringkali berhasil memecahkan rahasia rumus-rumus “cepat” yang selama ini beredar luas di kalangan siswa yang mengikuti bimbingan test.

Baiklah, segitu dulu saja ceritanya ya…, lain kali insya Allah saya akan membahas baik-buruknya penggunaan rumus “cepat” (Ada satu cerita yang sangat menggelikan tentang hal ini. Mau tahu? Silakan tunggu di postingan mendatang…). Sampai di sini dulu ya…, mudah-mudahan bermanfaat.

Sebagai bahan latihan untuk Anda, cobalah telusuri asal-muasal rumus-rumus “cepat” berikut ini.

  1. Persamaan garis yang melalui titik (0, a) dan (b, 0) adalah ax + by = ab.
  2. Perhatikan gambar berikut. Panjang PQ dapat ditentukan dengan mudah, yaitu:

    PQ = (AP. DC + DP. AB)/(AD)

rumus-cepat.jpg

Catatan:

*UMPTN: Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Saat ini namanya SPMB)

**EBTANAS: Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Saat ini namanya UAN)

Info by: http://anak-sekolah.blogspot.com

Penulis: Al Jupri

Dedek Afriansyah

Publisher

Senin, 27 Oktober 2008

Unsur kimia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.

Gambaran umum

Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).

Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.

Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.

Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.

Nomenklatur

Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur "cuprum" dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tembaga. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti "hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".

Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu yang lama (lihat kontroversi penamaan unsur).

Lambang kimia

Sebelum kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik untuk logam maupun senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam diagram atau prosedur; dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan perkembangan teori zat, John Dalton memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana, didasarkan oleh lingkaran, yang digunakan untuk menggambarkan molekul.

Sistem yang saat ini digunakan diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi tersebut, simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama Latin (karena waktu itu Bahasa Latin merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah simbol untuk unsur ferrum (besi), Cu adalah simbol untuk unsur Cuprum (tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (raksa), dan sebagainya.

Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur diterjemahkan antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf kecil.

Simbol non-unsur

Non unsur, khususnya dalam kimia organik dan organometalik, seringkali menggunakan simbol yang terinspirasi oleh simbol-simbol unsur kimia. Berikut adalah contohnya:

Cy - sikloheksil; Ph - fenil; Bz - benzoil; Bn - benzil; Cp - Siklopentadiena; Pr - propil; Me - metil; Et - etil; Tf - triflat; Ts - tosil; Hb - hemoglobin.

info: untuk jelasnya dapat mengakses ke:

http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia#Simbol_non-unsur

Dedek

Publisher



Kamis, 23 Oktober 2008

The 3ipa Stambuk 2005

Dear All My Friend The 3Ipa

Salam Kangen..... dan pengen nieh ngumpul bareng lagi
Nieh udah Saya siapin wadah Website yang sengaja nieh dibuat untuk kita semua biar kita semua dapat melepas rindu .... hehehhehe (^_^)

Salam Rindu dan kekompakan selalu buat
The best My Friend 3ipa
Oji,Herman,Adit,Dj,Bakti,Tirta(badau),Uwik,Irpan,Ari,Deka,Sony,teman sebangku ku Putra masih lugu seperti dulu gak ya...
4 Gril(Novi-Fikoh-Lela-Inur), Ria,Anggi,Cut,Dewi,Fitri,Dewi Agustina, dan banyak lagi deh

Sorry ya kalau nama'a gak disebut semua....
bukan'a gak mau cuma capek ngetik'a hehehehehehehe.........


by: Dedek

Senin, 20 Oktober 2008

Buku Gratis

Buku sekolah lagi pada mahal-mahalnya, tapi Depdiknas telah membeli lisensi buku-buku pelajaran tersebut untuk dapat disebar luaskan. Bagi yang anaknya sudah masuk sekolah ini dapat meringankan beban kita, setidaknya dapat kita download buku tersebut. (sama koq isinya). Jumlahnya ada 407 buku pelajaran (SD,SMP,SMU,UMUM) yang telah disahkan pemakaiannya oleh Depdiknas dan Menteri Pendidikan.

Linknya ada disini :

http://bse.depdiknas.go.id

semoga bermanfaat untuk pendidikan anak cucu kita.

by: Dedek Afriansyah

Berbagi Ilmu

Matematika

Soal Latihan dan Pembahasan: persamaan lingkaran
24 Juli 2008 - Yuyun Somantri

di susun oleh seorang guru pengajar dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya, dengan pengalaman mengajar lebih dari 24 tahun tentang matematika. beliau memberikan soal di sertai dengan tahap-tahap penyelesaianya secara mudah dan jelas.

setelah mendownload pada link di bawah, saudara dapat mempelajari 22 soal pertanyaan dan pembahasaanya sekaligus, secara mudah dan jelas per langkahnya.

ayoo buruan download ..!!


lingkaran - soal jawab (133 Kb)

Tips men-download file :
Klik kanan di file yang akan didownload, lalu pilih menu Save Target As (pada Interner Explorer) atau Save Link As (pada Mozilla Firefox)

Post:
Dedek Afriansyah


Minggu, 19 Oktober 2008

SMU Dharma Patra Pkl.susu

Welcome To SMU Dharma Patra Pkl.susu

Seiring dengan perkembangan zaman yang serba canggih dan moderen ini, dunia internet sangatlah rumrah dikalangan masyarakat sekarang, baik itu instansi pemerintahan, perkantoran, Sekolah maupun Universitas dan Tempat pendidikan lainnya, masing - masing dari mereka mempunyai alamat website atau blogger.

oleh karna itu SMU Dharma Patra yang berdomisili di Pangkalan Susu jl.Bukit kunci baruna 1 tidak mau ketinggalan dengan sekolah mau pun yang lainnya, karna untuk meningkatkan kwalitas pendidikan kita harus mengikuti perkembangan zaman ini.

Jadi diharapkan semua element keluarga besar SMU Dharama Patra YKPP Pkl.susu diharapkan ikut berpartisipasi dalam pengaturan blogger ini


Thanks


Post by:
Dedek Afriansyah